BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arthritis reumatod (AR)
merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta melibatkan semua kelompok ras
dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yang
ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosive simetrik yang walaupun terutama
mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya.
Sebagian besar pasien menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul,
yang jika tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan
deformitas sendi yang progresif yang menyebabkan disabilitas bahkan kematian
dini. Walaupun faktor genetik, hormon seks dan umur telah diketahui berpengaruh
kuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini, hingga etiologi AR yang
sebenarnya tetap belum dapat diketahui dengan pasti (Tim FKUI, 2006).
Penyakit rematik yang sering
disebut arthritis (radang sendi) dan dianggap sebagai suatu keadaan sebenarnya
terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama
mengenai otot skeletal, tulang, ligamentun, tendon, persendian pada laki-laki
maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar kemungkinan
untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih
menyerang jenis kelamin yang satu dibandingkan lainnya. Dampak keadaan ini
dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan
dan masalah yang disebabkan oleh penyakit rematik tidak hanya keterbatasan yang
tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek
sistemik yang tidak jelas tetap dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian
atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan
citra diri serta gangguan tidur (Brunner dan Suddarth, 2001 : 1781).
1.2. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit arthritis
rheumatoid, dan sebagai literatur bagi mahasiswa keperawatan.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui konsep dasar teori tentang penyakit
arthritis rheumatoid.
b.
Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pasien
dengan penyakit arthritis rheumatoid, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan
dan intervensinya.
c.
Untuk mengetahui pemberian asuhan keperawatan pada kasus
arthritis rheumatoid, yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
1.3. Manfaat
1.
Sebagai gambaran bagi mahasiswa keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien arthritis rheumatoid.
2.
Agar mahasiswa keperawatan dapat menambah pengetahuan tentang
arthritis rheumatoid.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi
Rematik atau arthritis (radang seni) adalah penyakit
yang mengenai otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian baik pada
laki-laki maupun wanita dengan segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress
mekanis, perubahan pelumasan dan imobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001).
Arthritis rheumatoid adalah inflamasi sistemik yang
tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan proliferasi
membran sinovial (Marylinn E. Doenges, 2000).
2.2. Etiologi
a.
Proses Menua
Seiring dengan bertambahnya usia, struktur anatomis
dan fungsi organ mulai mengalami kemunduran. Pada lansia cairan sinovial pada
sendi mulai berkurang sehingga pada saat pergerakan terjadi gesekan pada tulang
yang menyebabkan nyeri.
b.
Inflamasi
Inflamasi meliputi serangkaian tahapan yang saling
berkaitan. Antibodi immunoglobulin membentuk kompleks imun dengan antigen.
Fagositosis kompleks imun akan dimulai dengan menghasilkan reaksi inflamasi
(pembengkakan, nyeri, serta oedema pada sendi).
c.
Degenerasi
Degenerasi kartilago artikuler disebabkan oleh
gangguan keseimbangan fisiologis antara stress mekanis dan kemampuan jaringan
sendi untuk bertahan terhadap stress tersebut. Kartilago artikuler maupun
tulang yang normal tetapi beban (gaya
yang dihasilkan oleh berat tubuh) yang berlebihan pada sendi secara fisiologis
masih layak tetapi kartilago artikuler atau tulangnya tidak normal.
d.
Perubahan Pelumasan
Di samping perubahan pada kartilago artikuler dan
tulang subkondrial, pelumasan juga merupakan faktor degenerasi, bersama dengan
beban sendi (gaya
yang dipikul lewat sendi), pelumasan bergantung pada lapisan tipis cairan
interstisial yang terpecah dari kartilago ketika terjadi kompresi antar
permukaan sendi yang berlawanan.
e.
Imobilitas
Degenerasi kartilago akibat mobilitas sendi dapat
terjadi akibat gangguan pemompaan lubrikasi yang terjadi pada gerakan sendi.
f.
Kegemukan (obesitas)
Menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi dan
tulang.
g.
Cidera/trauma
Yang menyebabkan kerusakan tulang ataupun sendi.
h.
Faktor hormonal.
2.3. Tanda dan Gejala
Gejala klinis penyakit ini sangat bervariasi. Hal ini
bergantung pada sendi yang terkena, lama dan intensitasnya. Gejala biasanya
berkembang secara berangsur-angsur dengan progresif.
a.
Nyeri
Nyeri merupakan gejala yang umum pada penyakit ini.
Biasanya bersifat kambuhan, tumpul dan pegal-pegal dan akan terasa bila sendi
yang bersangkutan digerakkan terlalu lama. Nyeri biasanya timbul pada waktu
dingin di pagi hari.
b.
Spasme otot dan kekakuan
Terjadi di pagi hari, aktivitas ringan biasanya dapat
menghilangkan kekakuan.
c.
Pergerakan terbatas
Dapat terjadi karena pengaruh nyeri atau sebagai
akibat dari kurang digunakannya sendi yang bersangkutan.
d.
Pembengkakan sendi
e.
Sendi berbunyi
f.
Rasa lelah dan lesu
g.
Kesulitan tidur yang bisa terjadi akibat dari nyeri
h.
Susah berjalan
i.
Rasa kesemutan pada kaki/tangan
j.
Berat badan menurun dan nafsu makan berkurang.
2.4. Patofisiologi
Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit peradangan
kronik yang menyebabkan degeneratif jaringan ikat. Biasanya jaringan ikat yang
pertama kali mengalami kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan
sendi yaitu membran sinovial.
Pada arthritis rheumatoid, peradangan berlangsung
terus menerus dan menyebar ke struktur-struktur sendi di sekitarnya termasuk
tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi, akhirnya ligamentum dan tendon
ikut meradang. Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktifan
komplemen, fagositosis ekstensif, dan pembentukan jaringan parut.
Pada peradangan kronik, membran sinovial mengalami
hipertrofi dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan
nekrosis sel dan respon peradangan berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian
dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke
seluruh sendi sehingga semakin merangsang pandangan dan pembentukan jaringan
parut. Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta
deformitas (Elizabeth J. Corwin, 2000).
2.5. Akibat Lanjut
a.
Nyeri pada sendi yang dapat mengganggu aktivitas.
b.
Tulang mudah patah
c.
Tulang keropos
d.
Demam terus menerus
e.
Daya tahan tubuh menurun
f.
Berat badan menurun
g.
Anemia
2.6. Pencegahan
a.
Istirahat yang cukup
b.
Hindari kerja berat
c.
Makan makanan tinggi kalsium
d.
Olah raga yang teratur
e.
Berjemur di pagi hari
f.
Kurangi makanan yang mengandung asam urat seperti
hati-limpa.
g.
Bayam, kangkung, kol, keju, makanan kaleng, dll.
2.7. Perawatan Rematik
a.
Kompres hangat pada sendi yang nyeri.
b.
Olah raga teratur
c.
Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
d.
Tidak bekerja terlalu berat
e.
Makanan tinggi protein, vitamin C dan zat besi
f.
Mengatur diet untuk menurunkan berat badan terutama
pada penderita.
2.8.
WOC Arthritis Rheumatoid
|
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
1.
Identitas Klien
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Dagang
Alamat : Jl. Hibrida
2.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. T sudah lama terserang rematk, jika terserang arthritis rheumatoid
Ny. T tidak dapat berjalan.
3.
Riwayat kesehatan sekarang
Ny. T mengatakan saat ini ia mengalami rheumatoid, Ny. T susah
menggerakan kakinya, lutut Ny. T terlihat bengkak dan merah.
4.
Riwayat kesehatan keluarga
Ny.
T mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami rematik dan penyakit
keturunan lainnya.
5.
Kebiasaan Sehari-hari
a.
Pola nutrisi
1)
Makan
Jenis : Nasi + lauk pauk
Frekuensi : 3x sehari
Porsi : 1 porsi
2)
Minum
Jenis : Air putih
Frekuensi : Jika haus
Banyaknya : ± 7-8 gelas/hari
b.
Pola Eliminasi
1)
BAB
Konsistensi : Lembek
Frekuensi : 2 x sehari
Bau : Khas
2)
BAK
Konsistensi : Kuning jernih
Frekuensi : 4 x sehari
Bau : Khas
c.
Pola tidur dan istirahat
Waktu : ± 6-7 jam/hari
Siang : ± 1 jam
Malam : ± 5 jam
Gangguan
tidur : Ada
(insomnia)
6.
Hubungan Sosial
a.
Hubungan antar keluarga
Hubungannya baik dengan anggota keluarga lain.
b.
Hubungan dengan orang lain
Ny. T termasuk orang yang ramah tamah.
7.
Pemeriksaan Fisik
a.
Tanda-tanda vital
TD : 140/90
mmHg
Nadi : 88
x / menit
Suhu : 37,5oC
Respirasi : 25 x
/ menit
b.
Kepala
Tidak ada benjolan, keadaan rambut bersih, warna
rambut putih.
c.
Mata
Simetris ki/ka, konjungtiva tidak anemis, reflek pupil
(+), tidak ikterik.
d.
Hidung
Simetris ka/ki, bersih.
e.
Mulut
Gigi ompong bagian bawah geraham dan seri,
kebersihan cukup baik, mukosa mulut lembab, caries tidak ada.
f.
Tonsil
Tidak ada pembengkakan
g.
Telinga
Simetris, serumen tidak ada, tidak ada gangguan pendengaran.
h.
Leher
Tidak ada pemeriksaan kelenjar tiroid.
i.
Thorak
I : Simetris, tidak ada
benjolan
P : Fremitus ki/ka
P : Sonor kedua paru
A : Suara napas kadang
wheezing – kadang vesikuler.
j.
Abdomen
I : Bentuk simetris
P : Tidak ada pembesaran
hepar/limfe
P : Tympani
A : Bising
usus normal
k.
Ekstremitas
Atas : Simetris ki/ka, tidak terdapat gangguan
Bawah : simetris, bengkak dan merah pada bagian sendi lutut.
l.
Muskuloskeletal
555 555
555 534
3.2. Analisa Data
No
|
Data Senjang
|
Penyebab
|
Masalah
|
1
|
DS :
§
Klien
mengatakan kakinya terasa kaku di pagi hari
§
Klien
mengatakan nyeri pada kakinya
§
Klien
mengatakan nyeri datang secara tiba-tiba.
DO :
§
Kaki klien
tampak bengkak dan merah di bagian lutut
§
Klien
tampak meringis ketika dilakukan pemeriksaan palpasi pada kaki
§
Kaki klien
nampak bengkak dan merah
§
Skala Nyeri
(6-7)
§
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC
|
Ketidakmampuan klien dalam merawat dirinya
dengan penyakit arthritis rheumatoid
|
Nyeri akut pada Ny. T
|
2
|
DS :
§
Klien
mengatakan kalau banyak beraktivitas kakinya terasa nyeri.
§
Klien
mengatakan kakinya sulit untuk digerakkan
§
Klien
mengatakan tubuhnya terasa letih
DO :
§
Klien
tampak tidak sering bergerak
§
Klien banyak
istirahat
§
Klien nampak
dibantu oleh orang lain ketika ingin BAB dan BAK
|
Ketidakmampuan klien dalam merawat dirinya
dengan penyakit arthritis rheumatoid
|
Gangguan mobilitas fisik pada Ny. T
|
3.3. Prioritas Masalah
1.
Nyeri akut pada Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan
klien dalam merawat dirinya akibat arthritis rheumatoid.
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah aktual
|
3/3 x 1 = 1
|
Masalah aktual karena Ny. T
mengalami nyeri (skala 6-7)
|
2
|
Kemampuan masalah dapat diatasi = sebagian
|
2/2 x 2 = 1
|
Adanya keinginan klien untuk merubah
gangguan rasa nyaman nyeri
|
3
|
Potensial untuk dicegah
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Masalah sudah terjadi dan
berlangsung lama
|
4
|
Menonjol masalah
|
2/2 x 1 = 1
|
Klien merasakan ada masalah
|
|
Skor Total
|
4 2/3
|
|
2.
Gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T berhubungan dengan
ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah aktual
|
3/3 x 1 = 1
|
Masalah aktual karena Ny. T
mengalami gangguan mobilisasi
|
2
|
Kemampuan masalah dapat diatasi
sebagian
|
1/2 x 2 = 1
|
Adanya keinginan sebagian klien
untuk merubah gangguan rasa nyaman
|
3
|
Potensial untuk dicegah = cukup
|
2/3 x 1 = 2/3
|
Masalah sudah terjadi dan
berlangsung lama
|
4
|
Menonjol masalah
|
2/2 x 1 = 1
|
Klien merasakan ada masalah
|
|
Total Skor
|
3 2/3
|
|
3.4. Rencana Asuhan Keperawatan Arthritis
Rheumatoid
No
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standar
|
Intervensi
|
|
Tupan
|
Tupen
|
|||||
1
|
Nyeri akut pada Ny. T berhubungan
dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya akibat penyakit arthritis
rheumatoid
|
Setelah dilakukan intervensi selama 3
x 24 jam diharapkan nyeri akut pada klien berkurang/hilang
|
Setelah 1 x 45 menit diharapkan
klien mampu:
1. Mengenal masalah arthritis rheumatoid
Menyebutkan
definisi dari arthritis rheumatoid
Menyebutkan
penyebab arthritis rheumatoid
Menyebutkan
tanda dan gejala arthritis rheumatoid
2. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat
klien dengan
Mengetahui
akibat lanjut dari penyakit arthritis rheumatoid
Memutuskan
untuk merawat klien dengan penyakit arthritis rheumatoid
3. Setelah pertemuan 1 x 45 menit klien mampu
merawat dirinya sendiri dengan penyakit arthritis rheumatoid
Menyebutkan
cara menanggulangi penyakit arthritis rheumatoid
4. Setelah pertemuan 1x30 menit pertemuan klien
mampu memodifikasikan lingkungan untuk dirinya
Mempertahankan
lingkungan yang kondusif.
5. Setelah 1x30 menit pertemuan klien mampu
menggunakan yankes (klinik panti)
Menjelaskan
yankes, manfaat dan jadwal
Mengunjungi
yankes
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Psiko motor
|
Arthritis rheumatoid adalah penyakit
infeksi menahun yang tidak diketahui penyebabnya, ditandai dengan kerusakan
dan gangguan sendi yang menyebabkan perubahan bentuk sendi
Penyebab arthritis rheumatoid adalah
:
a. Proses menua
b. Keturunan
c. Cidera
d. Infeksi tulang
e. Kegemukan
Tanda dan gejala arthritis
rheumatoid adalah :
a. Nyeri sendi dan kaku
b. Rasa kesemutan pada kaki/ tangan
c. Persendian bengkak, pergerakan terbatas
d. Sendi berbunyi
e. Berat badan menurun
f. Nafsu makan berkurang
g. Demam
Klien dapat menyebutkan akibat
lanjut dari penyakit arthritis rheumatoid pada Ny. T adalah ketidakmampuan
beraktivitas.
Klien memutuskan untuk merawat
dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
Klien dapat menyebutkan cara merawat
dirinya sendiri, yaitu :
1.
Membiasakan
diri untuk melatih gerakan aktif dan pasif.
2.
Kompres
hangat pada sendi yang sakit dan bengkak.
3.
Olahraga
teratur
4.
Tidak
bekerja terlalu berat
5.
Makanan
tinggi protein, vitamin C dan zat besi
6.
Mengatur
diet
Lingkungan yang kondusif untuk klien
dengan arthritis rheumatoid adalah :
1. Lingkungan yang bersih
2. Lingkungan yang aman
3. Lingkungan yang nyaman
Klinik panti setiap hari senin-rabu
jam 08.00-11.00 Wib
§ Menunjukkan kartu berobat
§ Menunjukkan obat-obatan yang dipakai.
|
1.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang arthritis
rheumatoid
1.1.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.1.3. Diskusikan bersama klien tentang arthritis
rheumatoid.
1.1.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.2.1.
Kaji
pengetahuan klien tentang penyebab arthritis rheumatoid
1.2.2.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.2.3.
Diskusikan
bersama klien tentang penyebab arthritis rheumatoid
1.2.4.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.3.1. Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala
arthritis rheumatoid
1.3.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.3.3. Diskusikan bersama klien tentang tanda dan
gejala arthritis rheumatoid
1.3.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
2.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang akibat lanjut
dari arthritis rheumatoid
2.1.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
2.1.3. Motivasi klien untuk mengulang kembali akibat
lanjut dari arthritis rheumatoid
2.1.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
2.2.1. Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan
penyakit arthritis rheumatoid
2.2.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
Kaji
pengetahuan klien tentang perawatan diri.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
Diskusikan
dengan klien tentang perawatan dirinya.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
4.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang lingkungan yang
bersih, aman dan nyaman.
4.1.2. Motivasi klien untuk mempertahankan kondisi
lingkungannya yang bersih aman dan nyaman.
4.1.3. Beri reinforcement (+) atas ungkapan klien yang
benar.
5.1.1. Menjelaskan yankes dan manfaatnya.
5.1.2. Jelaskan jadwal yankes
5.1.3. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5.1.4. Beri reinforcement (+) atas tanggapan klien yang
benar/ baik.
5.2.1. Motivasi klien untuk menggunakan yankes
5.2.2. Beri reinforcement (+)
|
2
|
Gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T
berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan penyakit
arthritis rheumatoid
|
Selama perawatan 3 x 24 jam
diharapkan gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T teratasi
|
Setelah 1 x 30 menit diharapkan
klien mampu:
1. Mengenal masalah gangguan mobilisasi
Menyebutkan
pengertian dari mobilisasi.
Menyebutkan
faktor-faktor penyebab gangguan mobilisasi
Menyebutkan
tanda dan gejala gangguan mobilisasi
2. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat
klien dengan
Akibat
lanjut dari gangguan mobilisasi
Memutuskan
untuk merawat klien dengan gangguan mobilitas fisik
3. Dalam 30 menit klien mampu merawat dirinya
dengan gangguan mobilitas fisik
Menyebutkan
cara menanggulangi gangguan mobilitas fisik.
4. Setelah 1 x 30 menit pertemuan klien mampu
memodifikasi lingkungan untuk dirinya dengan gangguan mobilitas
Mempertahankan
lingkungan yang kondusif.
5. Setelah 1x30 menit pertemuan klien mampu
menggunakan yankes (klinik panti)
Menjelaskan
yankes, manfaat dan jadwal.
Mengunjungi
yankes
|
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Respon verbal
Psiko motor
|
Mobilisasi adalah kemampuan
seseorang bergerak secara bebas mudah teratur dan mempunyai tujuan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat
Faktor-faktor penyebab gangguan
mobilisasi adalah :
1.
2. Ketidakmampuan
3. Tingkat energi
4. Usia
Tanda dan gejala gangguan mobilisasi
adalah :
1. Nyeri pada saat bergerak
2. Terjadi pembengkakan
3. Kesulitan bergerak
4. Otot-otot kram
Akibat lanjut dari gangguan
mobilisasi, yaitu :
§ Pengeroposan
§ Kelumpuhan
§ Patah
§ Anemia
Klien memutuskan untuk merawat
dirinya sendiri dengan gangguan mobilitas fisik
Cara menanggulangi gangguan
mobilitas fisik :
§ Dengan aktivitas ROM
§ Tidak bekerja terlalu berat
§ Makanan tinggi protein, vitamin C, zat besi
§ Melakukan senam lansia
Lingkungan yang kondusif untuk klien
dengan gangguan mobilitas fisik, yaitu :
1.
Lingkungan
yang bersih.
2.
Lingkungan
yang aman
3.
Lingkungan
yang nyaman
Klinik panti setiap hari senin-rabu
jam 08.00-11.00 Wib
§ Menunjukkan kartu berobat
§ Menunjukkan obat-obatan yang dipakai.
|
1.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang arthritis
rheumatoid
1.1.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.1.3. Diskusikan bersama klien tentang mobilisasi
1.1.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.2.1. Kaji pengetahuan klien tentang faktor-faktor
penyebab gangguan mobilisasi.
1.2.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.2.3. Diskusikan bersama klien tentang faktor-faktor
penyebab gangguan mobilisasi
1.2.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.3.1. Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala
gangguan mobilisasi.
1.3.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.3.3. Diskusikan bersama klien mengenai tanda dan
gejala gangguan mobilisasi
1.3.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
2.1.1. Kaji pengetahuan klien tentang akibat lanjut
dari gangguan mobilisasi.
2.1.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
2.1.3. Diskusikan bersama klien tentang akibat lanjut
dari gangguan mobilisasi
2.1.4. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
2.2.1. Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan
gangguan mobilisasi fisik.
2.2.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
Kaji
pengetahuan klien tentang cara menanggulangi mobilitas fisik.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar
Diskusikan
bersama klien tentang cara menanggulangi gangguan mobilitas fisik
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar
Motivasi
klien untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.
Beri
reinforcement (+) atas jawaban yang benar
5.1.1. Menjelaskan yankes dan manfaatnya.
5.1.2. Jelaskan jadwal yankes
5.1.3. Beri kesempatan klien untuk bertanya
5.1.4. Beri reinforcement (+) atas tanggapan klien yang
benar/baik
5.2.1. Motivasi klien untuk menggunakan yankes
5.2.2. Beri reinforcement (+)
|
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Arthritis
rheumatoid adalah penyakit yang mengenai otot skelet, tulang, ligamentum,
tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia. Hal
ini bisa disebabkan oleh stress mekanis, perubahan pelumasan dan immobilitas
(Brunner dan Suddarth, 2001). Etiologi arthritis rheumatoid adalah :
Þ
Proses menua
Þ
Keturunan
Þ
Cidera/trauma
Þ
Infeksi pada tulang dan sendi
Þ
Kegemukan (obesitas)
Þ
Faktor hormonal
Tanda dan gejala
rematik :
Þ
Nyeri sendi dan kaku
Þ
Rasa kesemutan pada kaki/tangan
Þ
Persendian bengkak, pergerakan terbatas
Þ
Sendi berbunyi
Þ
BB menurun
Þ
Nafsu makan berkurang
Þ
Demam
Akibat lanjut :
Þ
Pengeroposan
Þ
Demam terus menerus
Þ
Daya tahan tubuh menurun
Þ
Berat badan menurun
Þ
Anemia
Þ
Mulut kering
Perawatan
rematik :
Þ
Kompres hangat pada sendi yang sakit
Þ
Olahraga teratur
Þ
Mengatur keseimbangan antara istirahat dan
aktifias
Þ
Tidak bekerja terlalu berat
Þ
Makanan tinggi protein, vitamin V, dan zat besi.
Þ
Mengatur diet untuk menurunkan berat badan
terutama pada penderita gemuk
Þ
Melakukan senam rematik
Þ
Jaga keamanan lingkungan rumah
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,
Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan
Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC.
Mansjoer,
Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Edisi
Ketiga. Jilid I. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Corwin
J. Elizabeth. 2001. Buku Saku
Patofisiologi. Jakarta
: Buku Kedokteran EGC.
izin download
BalasHapus