Senin, 29 Oktober 2012

Askep Athritis Rheumatoid


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Arthritis reumatod (AR) merupakan suatu penyakit yang tersebar luas serta melibatkan semua kelompok ras dan etnik di dunia. Penyakit ini merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosive simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Sebagian besar pasien menunjukkan gejala penyakit kronik yang hilang timbul, yang jika tidak diobati akan menyebabkan terjadinya kerusakan persendian dan deformitas sendi yang progresif yang menyebabkan disabilitas bahkan kematian dini. Walaupun faktor genetik, hormon seks dan umur telah diketahui berpengaruh kuat dalam menentukan pola morbiditas penyakit ini, hingga etiologi AR yang sebenarnya tetap belum dapat diketahui dengan pasti (Tim FKUI, 2006).
Penyakit rematik yang sering disebut arthritis (radang sendi) dan dianggap sebagai suatu keadaan sebenarnya terdiri atas lebih dari 100 tipe kelainan yang berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot skeletal, tulang, ligamentun, tendon, persendian pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia. Sebagian gangguan lebih besar kemungkinan untuk terjadi pada suatu waktu tertentu dalam kehidupan pasien atau lebih menyerang jenis kelamin yang satu dibandingkan lainnya. Dampak keadaan ini dapat mengancam jiwa penderitanya atau hanya menimbulkan gangguan kenyamanan dan masalah yang disebabkan oleh penyakit rematik tidak hanya keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas tetap dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta gangguan tidur (Brunner dan Suddarth, 2001 : 1781).

1.2.  Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit arthritis rheumatoid, dan sebagai literatur bagi mahasiswa keperawatan.
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui konsep dasar teori tentang penyakit arthritis rheumatoid.
b.      Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pasien dengan penyakit arthritis rheumatoid, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan dan intervensinya.
c.       Untuk mengetahui pemberian asuhan keperawatan pada kasus arthritis rheumatoid, yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

1.3.  Manfaat
1.      Sebagai gambaran bagi mahasiswa keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien arthritis rheumatoid.
2.      Agar mahasiswa keperawatan dapat menambah pengetahuan tentang arthritis rheumatoid.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1.    Definisi
Rematik atau arthritis (radang seni) adalah penyakit yang mengenai otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress mekanis, perubahan pelumasan dan imobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001).
Arthritis rheumatoid adalah inflamasi sistemik yang tidak diketahui penyebabnya, dikarakteristikan oleh kerusakan proliferasi membran sinovial (Marylinn E. Doenges, 2000).

2.2.    Etiologi
a.       Proses Menua
Seiring dengan bertambahnya usia, struktur anatomis dan fungsi organ mulai mengalami kemunduran. Pada lansia cairan sinovial pada sendi mulai berkurang sehingga pada saat pergerakan terjadi gesekan pada tulang yang menyebabkan nyeri.
b.      Inflamasi
Inflamasi meliputi serangkaian tahapan yang saling berkaitan. Antibodi immunoglobulin membentuk kompleks imun dengan antigen. Fagositosis kompleks imun akan dimulai dengan menghasilkan reaksi inflamasi (pembengkakan, nyeri, serta oedema pada sendi).
c.       Degenerasi
Degenerasi kartilago artikuler disebabkan oleh gangguan keseimbangan fisiologis antara stress mekanis dan kemampuan jaringan sendi untuk bertahan terhadap stress tersebut. Kartilago artikuler maupun tulang yang normal tetapi beban (gaya yang dihasilkan oleh berat tubuh) yang berlebihan pada sendi secara fisiologis masih layak tetapi kartilago artikuler atau tulangnya tidak normal.
d.      Perubahan Pelumasan
Di samping perubahan pada kartilago artikuler dan tulang subkondrial, pelumasan juga merupakan faktor degenerasi, bersama dengan beban sendi (gaya yang dipikul lewat sendi), pelumasan bergantung pada lapisan tipis cairan interstisial yang terpecah dari kartilago ketika terjadi kompresi antar permukaan sendi yang berlawanan.
e.       Imobilitas
Degenerasi kartilago akibat mobilitas sendi dapat terjadi akibat gangguan pemompaan lubrikasi yang terjadi pada gerakan sendi.
f.       Kegemukan (obesitas)
Menyebabkan beban yang berlebihan pada sendi dan tulang.
g.      Cidera/trauma
Yang menyebabkan kerusakan tulang ataupun sendi.
h.      Faktor hormonal.

2.3.    Tanda dan Gejala
Gejala klinis penyakit ini sangat bervariasi. Hal ini bergantung pada sendi yang terkena, lama dan intensitasnya. Gejala biasanya berkembang secara berangsur-angsur dengan progresif.
a.       Nyeri
Nyeri merupakan gejala yang umum pada penyakit ini. Biasanya bersifat kambuhan, tumpul dan pegal-pegal dan akan terasa bila sendi yang bersangkutan digerakkan terlalu lama. Nyeri biasanya timbul pada waktu dingin di pagi hari.
b.      Spasme otot dan kekakuan
Terjadi di pagi hari, aktivitas ringan biasanya dapat menghilangkan kekakuan.
c.       Pergerakan terbatas
Dapat terjadi karena pengaruh nyeri atau sebagai akibat dari kurang digunakannya sendi yang bersangkutan.
d.      Pembengkakan sendi
e.       Sendi berbunyi
f.       Rasa lelah dan lesu
g.      Kesulitan tidur yang bisa terjadi akibat dari nyeri
h.      Susah berjalan
i.        Rasa kesemutan pada kaki/tangan
j.        Berat badan menurun dan nafsu makan berkurang.

2.4.    Patofisiologi
Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit peradangan kronik yang menyebabkan degeneratif jaringan ikat. Biasanya jaringan ikat yang pertama kali mengalami kerusakan adalah jaringan ikat yang membentuk lapisan sendi yaitu membran sinovial.
Pada arthritis rheumatoid, peradangan berlangsung terus menerus dan menyebar ke struktur-struktur sendi di sekitarnya termasuk tulang rawan sendi dan kapsul fibrosa sendi, akhirnya ligamentum dan tendon ikut meradang. Peradangan ditandai oleh penimbunan sel darah putih, pengaktifan komplemen, fagositosis ekstensif, dan pembentukan jaringan parut.
Pada peradangan kronik, membran sinovial mengalami hipertrofi dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan nekrosis sel dan respon peradangan berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar ke seluruh sendi sehingga semakin merangsang pandangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara lambat merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas (Elizabeth J. Corwin, 2000).

2.5.    Akibat Lanjut
a.       Nyeri pada sendi yang dapat mengganggu aktivitas.
b.      Tulang mudah patah
c.       Tulang keropos
d.      Demam terus menerus
e.       Daya tahan tubuh menurun
f.       Berat badan menurun
g.      Anemia

2.6.    Pencegahan
a.       Istirahat yang cukup
b.      Hindari kerja berat
c.       Makan makanan tinggi kalsium
d.      Olah raga yang teratur
e.       Berjemur di pagi hari
f.       Kurangi makanan yang mengandung asam urat seperti hati-limpa.
g.      Bayam, kangkung, kol, keju, makanan kaleng, dll.

2.7.    Perawatan Rematik
a.       Kompres hangat pada sendi yang nyeri.
b.      Olah raga teratur
c.       Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
d.      Tidak bekerja terlalu berat
e.       Makanan tinggi protein, vitamin C dan zat besi
f.       Mengatur diet untuk menurunkan berat badan terutama pada penderita.



2.8.   
Proses penuaan sendi
 
WOC Arthritis Rheumatoid
 





















BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1.  Pengkajian
1.      Identitas Klien
Nama                                      :  Ny. T
Jenis Kelamin                         :  Perempuan
Umur                                      :  68 Tahun
Agama                                    :  Islam
Status Perkawinan                 :  Menikah
Pendidikan Terakhir               :  SD
Pekerjaan                                :  Dagang
Alamat                                   :  Jl. Hibrida
2.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. T sudah lama terserang rematk, jika terserang arthritis rheumatoid Ny. T tidak dapat berjalan.
3.      Riwayat kesehatan sekarang
Ny. T mengatakan saat ini ia mengalami rheumatoid, Ny. T susah menggerakan kakinya, lutut Ny. T terlihat bengkak dan merah.
4.      Riwayat kesehatan keluarga
Ny. T mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami rematik dan penyakit keturunan lainnya.
5.      Kebiasaan Sehari-hari
a.       Pola nutrisi
1)      Makan
Jenis                                :  Nasi + lauk pauk
Frekuensi                        :  3x sehari
Porsi                                :  1 porsi

2)      Minum
Jenis                                :  Air putih
Frekuensi                        :  Jika haus
Banyaknya                      :  ± 7-8 gelas/hari
b.      Pola Eliminasi
1)      BAB
Konsistensi                     :  Lembek
Frekuensi                        :  2 x sehari
Bau                                 :  Khas
2)      BAK  
Konsistensi                     :  Kuning jernih
Frekuensi                        :  4 x sehari
Bau                                 :  Khas
c.       Pola tidur dan istirahat
Waktu                                 : ± 6-7 jam/hari
Siang                                   : ± 1 jam
Malam                                 : ± 5 jam
Gangguan tidur                  : Ada (insomnia)
6.      Hubungan Sosial
a.       Hubungan antar keluarga
Hubungannya baik dengan anggota keluarga lain.
b.      Hubungan dengan orang lain
Ny. T termasuk orang yang ramah tamah.
7.      Pemeriksaan Fisik
a.       Tanda-tanda vital
TD            :  140/90 mmHg
Nadi         :  88 x / menit
Suhu         :  37,5oC
Respirasi   :  25 x / menit
b.      Kepala
Tidak ada benjolan, keadaan rambut bersih, warna rambut putih.
c.       Mata
Simetris ki/ka, konjungtiva tidak anemis, reflek pupil (+), tidak ikterik.
d.      Hidung
Simetris ka/ki, bersih.
e.       Mulut
Gigi ompong bagian bawah geraham dan seri, kebersihan cukup baik, mukosa mulut lembab, caries tidak ada.
f.       Tonsil
Tidak ada pembengkakan
g.      Telinga
Simetris, serumen tidak ada, tidak ada gangguan pendengaran.
h.      Leher
Tidak ada pemeriksaan kelenjar tiroid.
i.        Thorak
I      :   Simetris, tidak ada benjolan
P     :   Fremitus ki/ka
P     :   Sonor kedua paru
A    :   Suara napas kadang wheezing – kadang vesikuler.
j.        Abdomen
I      :   Bentuk simetris
P     :   Tidak ada pembesaran hepar/limfe
P     :   Tympani
A    :   Bising usus normal
k.      Ekstremitas
Atas : Simetris ki/ka, tidak terdapat gangguan
Bawah : simetris, bengkak dan merah pada bagian sendi lutut.

l.        Muskuloskeletal
555      555
555      534
3.2.  Analisa Data
No
Data Senjang
Penyebab
Masalah
1
DS :
§ Klien mengatakan kakinya terasa kaku di pagi hari
§ Klien mengatakan nyeri pada kakinya
§ Klien mengatakan nyeri datang secara tiba-tiba.
DO :
§ Kaki klien tampak bengkak dan merah di bagian lutut
§ Klien tampak meringis ketika dilakukan pemeriksaan palpasi pada kaki
§ Kaki klien nampak bengkak dan merah
§ Skala Nyeri (6-7)
§ TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 25 x / menit
S : 37,5oC

Ketidakmampuan klien dalam merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
Nyeri akut pada Ny. T
2
DS :
§ Klien mengatakan kalau banyak beraktivitas kakinya terasa nyeri.
§ Klien mengatakan kakinya sulit untuk digerakkan
§ Klien mengatakan tubuhnya terasa letih
DO :
§ Klien tampak tidak sering bergerak
§ Klien banyak istirahat
§ Klien nampak dibantu oleh orang lain ketika ingin BAB dan BAK
Ketidakmampuan klien dalam merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
Gangguan mobilitas fisik pada Ny. T


3.3.  Prioritas Masalah
1.      Nyeri akut pada Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan klien dalam merawat dirinya akibat arthritis rheumatoid.
No
Kriteria
Skor
Pembenaran
1
Sifat masalah aktual
3/3 x 1 = 1
Masalah aktual karena Ny. T mengalami nyeri (skala 6-7)
2
Kemampuan masalah dapat diatasi = sebagian
2/2 x 2 = 1
Adanya keinginan klien untuk merubah gangguan rasa nyaman nyeri
3
Potensial untuk dicegah
2/3 x 1 = 2/3
Masalah sudah terjadi dan berlangsung lama
4
Menonjol masalah
2/2 x 1 = 1
Klien merasakan ada masalah

Skor Total
4  2/3


2.      Gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
No
Kriteria
Skor
Pembenaran
1
Sifat masalah aktual
3/3 x 1 = 1
Masalah aktual karena Ny. T mengalami gangguan mobilisasi
2
Kemampuan masalah dapat diatasi sebagian
1/2 x 2 = 1
Adanya keinginan sebagian klien untuk merubah gangguan rasa nyaman
3
Potensial untuk dicegah = cukup
2/3 x 1 = 2/3
Masalah sudah terjadi dan berlangsung lama
4
Menonjol masalah
2/2 x 1 = 1
Klien merasakan ada masalah

Total Skor
3  2/3




3.4.  Rencana Asuhan Keperawatan Arthritis Rheumatoid
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Tupan
Tupen
1
Nyeri akut pada Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya akibat penyakit arthritis rheumatoid
Setelah dilakukan intervensi selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri akut pada klien berkurang/hilang
Setelah 1 x 45 menit diharapkan klien mampu:
1.      Mengenal masalah arthritis rheumatoid
            Menyebutkan definisi dari arthritis rheumatoid





            Menyebutkan penyebab arthritis rheumatoid








            Menyebutkan tanda dan gejala arthritis rheumatoid








2.      Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat klien dengan
            Mengetahui akibat lanjut dari penyakit arthritis rheumatoid







            Memutuskan untuk merawat klien dengan penyakit arthritis rheumatoid

3.      Setelah pertemuan 1 x 45 menit klien mampu merawat dirinya sendiri dengan penyakit arthritis rheumatoid
            Menyebutkan cara menanggulangi penyakit arthritis rheumatoid








4.      Setelah pertemuan 1x30 menit pertemuan klien mampu memodifikasikan lingkungan untuk dirinya
            Mempertahankan lingkungan yang kondusif.







5.      Setelah 1x30 menit pertemuan klien mampu menggunakan yankes (klinik panti)
            Menjelaskan yankes, manfaat dan jadwal






            Mengunjungi yankes





Respon verbal







Respon verbal









Respon verbal













Respon verbal









Respon verbal










Respon verbal
















Respon verbal












Respon verbal







Psiko motor





Arthritis rheumatoid adalah penyakit infeksi menahun yang tidak diketahui penyebabnya, ditandai dengan kerusakan dan gangguan sendi yang menyebabkan perubahan bentuk sendi



Penyebab arthritis rheumatoid adalah :
a.     Proses menua
b.    Keturunan
c.     Cidera
d.   Infeksi tulang
e.     Kegemukan




Tanda dan gejala arthritis rheumatoid adalah :
a.      Nyeri sendi dan kaku
b.     Rasa kesemutan pada kaki/ tangan
c.      Persendian bengkak, pergerakan terbatas
d.    Sendi berbunyi
e.      Berat badan menurun
f.       Nafsu makan berkurang
g.     Demam




Klien dapat menyebutkan akibat lanjut dari penyakit arthritis rheumatoid pada Ny. T adalah ketidakmampuan beraktivitas.







Klien memutuskan untuk merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid









Klien dapat menyebutkan cara merawat dirinya sendiri, yaitu :
1.              Membiasakan diri untuk melatih gerakan aktif dan pasif.
2.              Kompres hangat pada sendi yang sakit dan bengkak.
3.              Olahraga teratur
4.              Tidak bekerja terlalu berat
5.              Makanan tinggi protein, vitamin C dan zat besi
6.              Mengatur diet







Lingkungan yang kondusif untuk klien dengan arthritis rheumatoid adalah :
1.     Lingkungan yang bersih
2.     Lingkungan yang aman
3.     Lingkungan yang nyaman








Klinik panti setiap hari senin-rabu jam 08.00-11.00 Wib







§ Menunjukkan kartu berobat
§ Menunjukkan obat-obatan yang dipakai.




1.1.1.       Kaji pengetahuan klien tentang arthritis rheumatoid
1.1.2.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.1.3.       Diskusikan bersama klien tentang arthritis rheumatoid.
1.1.4.       Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.

1.2.1.        Kaji pengetahuan klien tentang penyebab arthritis rheumatoid
1.2.2.        Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.2.3.        Diskusikan bersama klien tentang penyebab arthritis rheumatoid
1.2.4.        Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.

1.3.1.    Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala arthritis rheumatoid
1.3.2.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
1.3.3.    Diskusikan bersama klien tentang tanda dan gejala arthritis rheumatoid
1.3.4.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.





2.1.1.    Kaji pengetahuan klien tentang akibat lanjut dari arthritis rheumatoid
2.1.2.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
2.1.3.    Motivasi klien untuk mengulang kembali akibat lanjut dari arthritis rheumatoid
2.1.4.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.

2.2.1.    Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
2.2.2.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.







                            Kaji pengetahuan klien tentang perawatan diri.
                            Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.
                            Diskusikan dengan klien tentang perawatan dirinya.
                            Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar.










4.1.1.     Kaji pengetahuan klien tentang lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.
4.1.2.     Motivasi klien untuk mempertahankan kondisi lingkungannya yang bersih aman dan nyaman.
4.1.3.     Beri reinforcement (+) atas ungkapan klien yang benar.





5.1.1.      Menjelaskan yankes dan manfaatnya.
5.1.2.      Jelaskan jadwal yankes
5.1.3.      Beri kesempatan klien untuk bertanya
5.1.4.      Beri reinforcement (+) atas tanggapan klien yang benar/ baik.

5.2.1.       Motivasi klien untuk menggunakan yankes
5.2.2.       Beri reinforcement (+)


2
Gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan klien merawat dirinya dengan penyakit arthritis rheumatoid
Selama perawatan 3 x 24 jam diharapkan gangguan mobilisasi fisik pada Ny. T teratasi
Setelah 1 x 30 menit diharapkan klien mampu:
1.    Mengenal masalah gangguan mobilisasi
              Menyebutkan pengertian dari mobilisasi.






              Menyebutkan faktor-faktor penyebab gangguan mobilisasi








              Menyebutkan tanda dan gejala gangguan mobilisasi







2.    Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat klien dengan
              Akibat lanjut dari gangguan mobilisasi








              Memutuskan untuk merawat klien dengan gangguan mobilitas fisik

3.    Dalam 30 menit klien mampu merawat dirinya dengan gangguan mobilitas fisik
              Menyebutkan cara menanggulangi gangguan mobilitas fisik.







4.    Setelah 1 x 30 menit pertemuan klien mampu memodifikasi lingkungan untuk dirinya dengan gangguan mobilitas
              Mempertahankan lingkungan yang kondusif.




5.    Setelah 1x30 menit pertemuan klien mampu menggunakan yankes (klinik panti)
              Menjelaskan yankes, manfaat dan jadwal.






              Mengunjungi yankes





Respon verbal







Respon verbal











Respon verbal












Respon verbal









Respon verbal









Respon verbal















Respon verbal









Respon verbal







Psiko motor






Mobilisasi adalah kemampuan seseorang bergerak secara bebas mudah teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat




Faktor-faktor penyebab gangguan mobilisasi adalah :
1.      Gaya hidup
2.      Ketidakmampuan
3.      Tingkat energi
4.      Usia







Tanda dan gejala gangguan mobilisasi adalah :
1.       Nyeri pada saat bergerak
2.       Terjadi pembengkakan
3.       Kesulitan bergerak
4.       Otot-otot kram








Akibat lanjut dari gangguan mobilisasi, yaitu :
§ Pengeroposan
§ Kelumpuhan
§ Patah
§ Anemia





Klien memutuskan untuk merawat dirinya sendiri dengan gangguan mobilitas fisik








Cara menanggulangi gangguan mobilitas fisik :
§ Dengan aktivitas ROM
§ Tidak bekerja terlalu berat
§ Makanan tinggi protein, vitamin C, zat besi
§ Melakukan senam lansia










Lingkungan yang kondusif untuk klien dengan gangguan mobilitas fisik, yaitu :
1.              Lingkungan yang bersih.
2.              Lingkungan yang aman
3.              Lingkungan yang nyaman





Klinik panti setiap hari senin-rabu jam 08.00-11.00 Wib







§ Menunjukkan kartu berobat
§ Menunjukkan obat-obatan yang dipakai.





1.1.1.    Kaji pengetahuan klien tentang arthritis rheumatoid
1.1.2.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.1.3.    Diskusikan bersama klien tentang mobilisasi
1.1.4.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.2.1.    Kaji pengetahuan klien tentang faktor-faktor penyebab gangguan mobilisasi.
1.2.2.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.2.3.    Diskusikan bersama klien tentang faktor-faktor penyebab gangguan mobilisasi
1.2.4.    Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

1.3.1.      Kaji pengetahuan klien tentang tanda dan gejala gangguan mobilisasi.
1.3.2.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
1.3.3.      Diskusikan bersama klien mengenai tanda dan gejala gangguan mobilisasi
1.3.4.      Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar




2.1.1.     Kaji pengetahuan klien tentang akibat lanjut dari gangguan mobilisasi.
2.1.2.     Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
2.1.3.     Diskusikan bersama klien tentang akibat lanjut dari gangguan mobilisasi
2.1.4.     Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar

2.2.1.     Motivasi klien untuk merawat dirinya dengan gangguan mobilisasi fisik.
2.2.2.     Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar






                            Kaji pengetahuan klien tentang cara menanggulangi mobilitas fisik.
                            Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar
                            Diskusikan bersama klien tentang cara menanggulangi gangguan mobilitas fisik
                            Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar







                            Motivasi klien untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.
                            Beri reinforcement (+) atas jawaban yang benar





5.1.1.       Menjelaskan yankes dan manfaatnya.
5.1.2.       Jelaskan jadwal yankes
5.1.3.       Beri kesempatan klien untuk bertanya
5.1.4.       Beri reinforcement (+) atas tanggapan klien yang benar/baik

5.2.1.       Motivasi klien untuk menggunakan yankes
5.2.2.       Beri reinforcement (+)



BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Arthritis rheumatoid adalah penyakit yang mengenai otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan persendian baik pada laki-laki maupun wanita dengan segala usia. Hal ini bisa disebabkan oleh stress mekanis, perubahan pelumasan dan immobilitas (Brunner dan Suddarth, 2001). Etiologi arthritis rheumatoid adalah :
Þ    Proses menua
Þ    Keturunan
Þ    Cidera/trauma
Þ    Infeksi pada tulang dan sendi
Þ    Kegemukan (obesitas)
Þ    Faktor hormonal
Tanda dan gejala rematik :
Þ    Nyeri sendi dan kaku
Þ    Rasa kesemutan pada kaki/tangan
Þ    Persendian bengkak, pergerakan terbatas
Þ    Sendi berbunyi
Þ    BB menurun
Þ    Nafsu makan berkurang
Þ    Demam
Akibat lanjut :
Þ    Pengeroposan
Þ    Demam terus menerus
Þ    Daya tahan tubuh menurun
Þ    Berat badan menurun
Þ    Anemia
Þ    Mulut kering
Perawatan rematik :
Þ    Kompres hangat pada sendi yang sakit
Þ    Olahraga teratur
Þ    Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktifias
Þ    Tidak bekerja terlalu berat
Þ    Makanan tinggi protein, vitamin V, dan zat besi.
Þ    Mengatur diet untuk menurunkan berat badan terutama pada penderita gemuk
Þ    Melakukan senam rematik
Þ    Jaga keamanan lingkungan rumah


DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi Ketiga. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Corwin J. Elizabeth. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

1 komentar: